TENTANG RINDU SEORANG PERANTAU

Aku memilih pergi, walau sakit
Aku memilih berjuang, walau tertatih
Dan... Aku memilih jauh, walau rindu..
Meredup dan menjarak bersama pekat
Hilang dari dekap dan akhirnya menciptakan pekat..

Ada hal yang lebih menyakitkan dari kata pamit dalam sebuah perpisahan
Yaitu rindu yang siap menegelamkan asa

Rindu bukanlah sebuah teori
Bukan pula pelengkap bahasa pujangga
Apalagi sebuah permainan kata

Rindu adalah bisikan doa dan air mata ketika muka tak saling tatap
Rindu adalah untaian rasa yang kutitipkan pada embun saat menyambut fajar
Rindu adalah nafas yang kuhembuskan ketika tak bisa mengalahkan jarak...

Itulah rindu...
Rindu seorang perantau
Rindu yang kadang menyiksa
Rindu pada kalian orang-orang yang menantikanku datang
Pada kalian tempat separuh jiwaku berdiam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelahku teman sang waktu

Apa arti keluarga buatmu?

KUMAKLUMI